Senin, 23 April 2012

Wong Fei Hung adalah seorang muslim

Wong Fei Hung (Pahlawan Negeri Tiongkok) adalah Muslim Sejati, tapi Pemerintah Komunis menutupinya.

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?


Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi.

Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus.

Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam-macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena isteri-isterinya meninggal dalam usia pendek. Setelah isteri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.

Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin.

Kamis, 12 April 2012

KESENANGAN VS KETENANGAN

Kesenangan . . . . VS . . . . Ketenangan

Orang yang memiliki materi melimpah dan kemewahan mungkin bisa selalu bersenang-senang kapanpun mereka mau . . . Tapi Ketenangan dan ketentraman jiwa belum tentu mereka miliki.


Ketenangan jiwa yang hakiki hanya dimiliki oleh orang-orang yang hatinya tidak terpaut oleh Dunia meskipun dunia berada dalam Genggamannya . . . hatinya terpaut hanya pada Pemilik Dunia dan Alam semesta ini . . .

Orang yang jauh dari Alloh tak akan merasakan ketenangan dalam hati dan jiwanya . . . Sebanyak Apapun Materi yang dimilikinya bahkan ia akan merasakan kehidupan yang sempit . . .

"Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (menjauh dari-Ku) . . . . maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit." (QS Thoha: 124)

Ketenangan hati dan ketentraman jiwa tak akan bisa dibeli meskipun kita memiliki Dunia dan Seisinya . . .

Ketenangan Adalah 'Harta' yang Tak Ternilai harganya karena itu Hanya Alloh Anugerahkan pada hamba-Nya yang istimewa . . .

Yaitu Hambanya yang Jika mendapat Ni'mat Ia bersyukur dan Jika mendapat ujian ia bersabar . . .

Apapun keadaan yang dialaminya membuat hatinya tenang dan tentram, karena dia yakin apapun ketentuan-Nya adalah yang terbaik untuknya . . .

Seberat apapun ujian yang dialaminya, ia yakin bahwa dunia ini hanyalah sebentar, di Akhiratlah kehidupan yang Abadi selamanya

Itulah orang-orang yang hatinya diliputi dengan Keimanan sehingga Ketenangan dan Ketentraman akan selalu menyertainya . . . Itulah Hamba-Nya yang Beriman dan Selalu Berserah diri pada-Nya.

"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan . . . . ke dalam hati orang-orang mu'min . . . . supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada) . . . . Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Q.S. Al-Fatih 48:4).

(By Fatum - Hamba Alloh yang Rindu Indahnya Ukhuwah meskipun dalam Perbedaan)

Minggu, 08 April 2012

Akhi Ukhti Afwan Jazakallah khairan katsiiraa Barokallah Wa Fiik Barokallah

Mungkin Anda sering mendengar istilah Akhi, Ukhti, Ikwan, Akhwat, Jazakallah, Wa Iyyak, Barokallah dll tapi belum tau artinya dan ingin mengerti Artinya juga . . . Jangan Khawatir InysaAllah akan kami bantu mengerti Apa sih Artinya Akhi, Ukhti dll itu ^_^


Dengan keterbatasan ilmu yang kami miliki, kami akan coba menguraikan Arti dari kata-kata tersebut dan juga bagaimana menjawabnya, semoga bermanfaat Untuk Akhi wa Ukhti fillah, saudara-saudaraku semua yang ku cintai karena Alloh . . . Dont Worry, Insyallah Gampak sekali Kok ^_^


Ikhwan - Akhwat
===============

Ikhwan : Sebutan untuk laki-laki secara umum (para ikhwan)
Akhwat : Sebutan untuk wanita secara umum (para Akhwat)

Untuk sapaaan :

Akhi : Saudara-ku
Ukhti : Saudari-ku




Ucapan Terimakasih :
===================

Kalau yang biasa : "Syukron Katsiira" Artinya "Terimakasih Banyak".

Jawabannya : Afwan (Sama-sama)

Namun Rasululah menganjurkan untuk mengucapkan terimakasih + Doa,

bentuk kata-katanya seperti dibawah ini :

"Jaza-Kallah Khairan Katsiiraa"

Jaza : Membalas
-Ka : Mu (Laki-laki)
-Ki : Mu (Wanita)
-Kum : Kalian (Laki & Perempuan)
Khairan : Kebaikan
Katsiira : banyak

***Kepada Kamu Laki-laki (-Ka) :
-------------------------------

"Jaza-Kallah Khairan Katsiiraa"

Artinya : "Semoga Alloh Membelas-mu dengan kebaikan yang Banyak


***Kepada Kamu wanita (-Ki) :
-----------------------------

"Jaza-Killah Khairan katsiiraa"

Artinya : "Semoga Alloh membalas-mu dengan kebaikan yang banyak"


***Kepada Kalian - laki atau Perempuan - (-Kum) :
------------------------------------------------

"Jaza-Kumullah Khairan Katsiiraa"


Artinya : "Semoga Alloh Membalas-kalian dgn kebaikan yg banyak"




Jawabannya :
-----------

"Amin Wa Iyyak" : Amin Semoga juga demikian Untukmu.


atau dijawab dengan ucapan yang sama :


"Jazakillah khairan Katsiiraa / Jazakallah Khairan Katsiiraa"



Barokallah
==========

"Barokallah Fiik"

Barokallah : Semoga Alloh memberkahi
Fiik : Untuk mu
Fiikum : Untuk kalian

Jadi bisa Barokalloh Fiikum atau Barokalloh Fiik.

Jawabannya :
-----------

"Wa Fiik Barokalloh" : Dan Juga Keberkahan Alloh untuk kalian.




Afwan
=====


Afwan bisa memiliki dua Arti

1. Afwan bisa Artinya sama-sama
-------------------------------

"Syukron" (Terimakasih) Jawabnya "Afwan" (Sama-sama)

2. Afwan bisa Berarti maaf
--------------------------

Contoh : "Afwan" (Maaf) baru bisa balas sekarang.

Semoga Bermanfaat.



Download Belajar Mudah menerjemah Al Qur'an Metode 'FATUM'

http://www.2shared.com/document/YQgXTgiR/fatum_1_KtBenda_ok_wwwincome-s.html



Kita belajar Bahasa Arab, bukan karena kita orang Arab atau keturunan Arab.

Semenjak Islam turun di Jazirah Arab . . . maka semenjak itu pula Bahasa Arab bukan lagi milik orang arab, tapi milik orang islam di seluruh dunia . . .

Kita belajar bahasa Arab karena Bahasa Alqur'an adalah bahasa Arab, Hadis juga bahasa Arab dan Bahasa Penghuni syurga nanti juga bahasa Arab . . .

Alloh Berfirman :

"Sesungguhnya telah kami turunkan al qur'an dalam bahasa arab, agar kalian berpikir

(QS. Yusuf : 2)

Yang baik dan yang benar pasti datangnya dari Alloh, sedang yang salah dan khilaf, pasti dari diri saya sendiri . . . Wallohu A'lam Bihsowab.




(By Fatum Hamba Alloh yang Rindu Indahnya Ukhuwah dan saling menghargai meskipun dalam perbedaan)