Sabtu, 12 Mei 2012

Kampus Vs Universitas Kehidupan

Dalam kehidupan Keluarga dan bermasyarakat . . . Ilmu yang kita dapatkan dari bangku kuliah mungkin hanya terpakai maximal 20% saja, sisanya kita harus belajar sendiri dari Pengalaman & buku.


Bagi Wanita : Bagaimana menata hati dalam menghadapi ipar dan mertua, Ilmu tentang merawat bayi, mendidik anak di usia balita, mendidik anak remaja, bagaimana menumbuhkan rasa Syukur dan Qona'ah, mensupport suami yang sedang bersedih karena bermasalah di kantor atau rekan Bisnisnya, bagaimana menata hati menghadapi tetangga dan teman yang iri akan kesuksesan keluarga kita dll

Bagi Pria : Bagaimana Memulai dan menjalankan Bisnis yang baik, bagaimana Menjadi Ayah yang bertanggung jawab, Memimpin keluarga dengan tegas namun penuh kelembutan dan kasih sayang, Bagaimana menata hati ketika diamanhi menjadi seorang pemimpin di Lingkungan Sekitar dll

Semua itu tidak diajarkan dalam kuliah . . . tapi InsyaAllah ada semua dalam buku dan dalam pengalaman orang-orang di sekitar kita, dan saya menyebutnya dengan Universitas Kehidupan.

Orang yang Lulus Kuliah dan mendapat Prestasi tinggi di Universitas Formal . . . belum tentu Lulus dan Berprestasi dalam Universitas kehidupan, Demikian juga sebaliknya.

Mereka yang hanya Lulusan SD atau SMP bisa lebih sukses Menjadi Pebisnis yang Berhasil, menjadi Seorang Pemimpin yang baik di tauladani oleh orang-orang di sekitarnya, Menjadi Seorang Ayah yang dikagumi atau Seorang Istri dan Ibu yang sangat baik dan sangat disayangi Suami dan Anak-anaknya . . . semua itu karena ia selalu belajar dan tak pernah berhenti belajar di Universitas yang sesungguhnya, Universitas Kehidupan.

Belajar itu tidak berhenti hanya ketika kita Memakai Toga . . . karena orang disekitar kita tidak peduli kita lulusan dari mana atau seberapa banyak tittle di depan atau belakang nama kita . . . tapi mereka sangat mengharap dan menunggu, kontribusi apa yang bisa kita berikan untuk mereka, manfaat apa yang bisa kita berikan bagi orang-orang di sekitar kita . . . karena Sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah : "sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya ".

Semoga kita bisa terus belajar dan terus belajar, sehingga kita bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin Hamba Alloh Yang Lain dan Pada saat Malaikat Maut Menjemput kita nanti . . . kita sudah Melakukan banyak hal yang terbaik yang kita Persembahkan Untuk Sang Kholiq yang telah memberi Anugerah kehidupan bagi kita.

Semoga Alloh mengaruniai Akhir hidup kita semua dalam Keridhoan-Nya, Rodhiyatan mardhiyyah . . . Meninggal dengan Akhir yang baik, Husnul Khotimah . . . Amin Amin Ya Alloh Robbal Alamin.

(By Fatum - Hamba Alloh yang Rindu Indahnya Ukhuwah Meskipun dalam Perbedaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar